Hubungan Sosial di Tempat Kerja




Di dalam perusahaan kita mengenal beberapa istilah modal. Ada modal dalam bentuk uang. Ada yang disebut modal manusia dan juga modal teknologi. Kalau di pertanian ada yang disebut modal lahan. Selain jenis modal tersebut ada juga yang disebut dengan modal sosial. Modal seperti ini tidak dijual belikan karena menyangkut nilai-nilai sosial seperti hubungan atau jaringan sosial sesama insan, saling mengerti, kasih sayang, kerjasama, dan saling percaya.


Hubungan atau jaringan sosial adalah syarat utama dalam menggerakan sumberdaya manusia suatu perusahaan. Salah satu bentuk hubungan sosial adalah kerjasama. Tidak mungkin proses produksi atau apapun dalam perusahaan akan terjadi sesuai harapan kalau jalinan kerjasama tidak terujud. Yang ada mungkin kejadian konflik, apatis dan skeptis. Sehingga akan merugikan berbagai pihak seperti kerugian perusahaan, kesejahteraan karyawan tidak tercapai, dan rendahnya mutu pelayanan pada pemangku kepentingan.


Tidak dapat dipungkiri pengelola perusahaan menginginkan adanya tim kerjsama yang solid di antara para karyawannya termasuk diantara manajernya. Intensitas hubungan vertikal dan horizontal yang efektif sangat dibutuhkan. Semakin mereka saling kenal mengenal maka semakin tumbuh saling kasih sayang. Pada gilirannya akan mudah menumbuhkan rasa saling percaya, kerjasama, dan koordinasi pekerjaan. Dengan demikian maka sinergitas antarkaryawan akan meningkat. Perasaan-perasaan superior di sementara divisiur secara sistematis akan berkurang. Dan berubah menjadi kesatuan unit kerja yang solid.


Seperti diketahui setiap perusahaan,sebagai organisasi modern, memiliki tujuan, strategi, dan kebijakan tertentu. Untuk itu dibuatlah aturan-aturan guna memerlancar pencapaian tujuan. Dalam aturan itu diperjelas tentang bagaimana proses pengambilan keputusan diambil, hak dan wewenang instrumen organisasi, standar prosedur kerja, dan uraian pekerjaan. Hal ini penting diuraikan agar setiap pengelola dan karyawan dalam melakukan tugasnya berpegang pada aturan-aturan yang ada. Namun di sisi lain ternyata dalam pelaksanaannya tidak saja berpegang pada posisi-posisi masing-masing namun juga pada pertimbangan pribadi setiap orang. Maka disinilah pentingnya hubungan sosial dipelihara dan dikembangkan.


Pengembangan modal sosial seperti ini perlu diprogramkan sejak awal. Khususnya ketika merekrut karyawan baru. Para karyawan baru perlu melakukan orientasi dan pelatihan. Sementara karyawan lama perlu melakukan reorientasi ketika ada kebijakan baru perusahaan. Jalinan-jalinan hubungan sosial harus terus dipelihara tidak saja lewat pendekatan formal namun juga informal. Bahkan dalam realisasinya jalur pendekatan individu berdasarkan saling percaya akan membuahkan suatu tim kerja yang efektif. Karena itu perusahaan selain melakukan fungsi kendali dan koordinasi yang terprogram maka kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan perusahaan sangat dianjurkan. Dengan kegiatan ini maka dapat ditumbuh-kembangkan rasa persaudaraan yang tinggi. Tentu saja dengan pendekatan informal ini kadar komitmen dan keterikatan semua elemen perusahaan diharapkan akan meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan.

Post a Comment